Kamis, 19 Mei 2011

GEOGRAFI KOTA TUAL

LETAK GEOGRAFIS
Kota Tual adalah Daerah Otonom Baru (DOB) yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara sesuai  UU. No. 31 Tahun 2007 tanggal 10 Juli 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku.

Secara astronomis Kota Tual terletak pada koordinat : 131° – 133°  Bujur Timur dan 5° – 6° Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara dengan Laut Banda, Sebelah Selatan dengan Kabupaten Maluku Tenggara dan Laut Arafura, Sebelah Barat dengan Laut Banda dan  Sebelah Timur dengan Selat Nerong (Kabupaten Maluku Tenggara).

 Luas Wilayah Kota Tual 19.088,29 Km²  terdiri dari luas daratan 352,66 Km² (1,33 %) dan luas lautan 18.736 Km² (98,67%).  Kota Tual  Kepulauan (city of small islands) merupakan gugusan pulau -pulau kecil yang terdiri dari 66 pulau, 13 pulau diantaranya berpenghuni, memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah serta kondisi pulau-pulau kecil dan pesisir yang indah permai karena dikelilingi pasir putih.

Potensi geoekonomis yang terdapat di Kota Tual dengan nisbah laut dengan darat hampir mencapai 98 persen serta garis pantai yang panjang berimplikasi terhadap potensi sumberdaya yang dimiliki berupa kelautan dan perikanan yang sangat besar. Potensi tersebut secara umum terdiri dari sumber daya hayati, sumberdaya non hayati, energi kelautan dan jasa kelautan. Potensi pembangunan tersebut meliputi : (1) sumber daya dapat diperbaharui (renewable resources) yang memiliki potensi keragaman hayati dan bernilai ekonomis tinggi seperti ikan kerapu, udang, kerang mutiara, ikan hias, napoleon, dan teripang serta berbagai jenis moluska; serta ikan demersal lainnya; (2) sumber daya tidak dapat diperbaharui (non renewable resources) seperti, pasir putih dan mineral lainnya; (3) energi  kelautan seperti : energi gelombang, pasang surut, angin dan OTEC (ocean thermal energy conversion) dan (4) jasa-jasa lingkungan (environmental services) termasuk tempat-tempat (habitat) indah dan menyejukan untuk lokasi pariwisata dan rekreasi, media transportasi dan komunikasi, pengatur iklim, penampung limbah, kawasan permukiman, serta industri dan sebagainya. Sejauh ini pemanfaatan sumber daya yang berada di pesisir, pantai dan pulau-pulau kecil yang ada di Kota Tual masih jauh dari optimal.

Secara administratif Pemerintahan Kota Tual terdiri dari 4 kecamatan, 26 desa, 3 kelurahan dan 10 dusun. Jumlah Penduduk Kota Tual hingga pertengahan bulan Juni Tahun 2009 sebesar 70.367 Jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 15 jiwa/Km2 dengan perincian sebaran penduduk terbesar berada di Kecamatan Pulau Dullah Selatan sebesar 41.930 Jiwa dengan presentase 59,58  % dan sebaran penduduk terkecil berada di Kecamatan  Pp. Kur sebesar 5.883 Jiwa dengan presentase 8,36 %.


IKLIM

Kota Tual merupakan suatu wilayah yang beriklim Muson. Pada masa Musim Timur, angin bertiup dari Tenggara dan terjadi kemarau. Pada Musim Barat terjadi musim hujan, angin bertiup dari Barat Laut , serta kondisi perairan umumnya bergelora pada bulan Januari sampai Februari.

Berdasarkan data pada stasiun meteorologi kelas III Dumatubun Tual, suhu rata-rata Tahunan Kota Tual sebesar 27,3o C, suhu minimum 23,5o C serta suhu maksimum mencapai 33,2 o C. Kelembaban rata-rata sekitar 81 %, penyinaran matahari rata-rata mencapai 65% dan tekanan udara rata-rata 1010,7 millibar. Curah hujan tahunan pada daerah ini berkisar antara 2000-4000 mm dengan curah hujan rata-rata 2118,3 mm/tahun atau 176,5 mm/bulan.


TOPOGRAFI
Umumnya kondisi topografi Kota Tual beragam dari daratan yang datar hingga relatif berbukit dengan kemiringan berkisar antara 0-8% dan 8-15% dimana pemukiman/desa umumnya berada pada wilayah dengan ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut. Morfologi daratan pada kepulauan ini tergolong landai terutama pada daerah Pulau Ut, Tayando dan Dullah, Sedangkan karakter daratan yang cukup berbukit dapat ditemui pada kecamatan Pulau-pulau Kur.


PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA
Jumlah penduduk kota tual sampai tahun 2009 tercatat sebanyak 70.367 orang. Secara Demografi jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk pada pertengahan bulan Juni tahun 2009 tersebar di Kecamatan Pulau Dullah Selatan 41.930 jiwa, Kecamatan Pulau Dullah Utara 16.011 jiwa, Kecamatan Pulau Tayando Tam 6.543 jiwa dan Kecamatan Pulau-pulau Kur 5.883 jiwa. Laju Penduduk Kota Tual adalah sebesar 12,7% dan kepadatan penduduk pada berbagai wilayahnya berkisar antara 49 orang/Km2 - 251 orang/km2.
Dari total penduduk tercatat, presentasi angka pengangguran adalah sebesar 32,9 persen sementara pengangguran terbuka sebanyak 11, 2 persen.

SOSIAL BUDAYA DAN PEMERINTAHAN
Kota Tual mempunyai akar budaya dan adat istiadat yang sama dengan Kabupaten induknya Maluku Tenggara yaitu filosofi adat hukum Larvul Ngabal. Nilai-nilai yang terkandung di dalam hukum Larvul Ngabal mampu memelihara ketertiban & hubungan keakraban antar penduduk, menanamkan rasa gotong royong (Budaya Maren), serta memupuk kesadaran masyarakat untuk menjaga keharmonisan alam melalui sistem “Hawear” yang mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijak & berkelanjutan. Singkatnya, faktor budaya dan istiadat dapat diandalkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan yang mendukung adanya suatu keadaan yang kondusif dan harmonis.
Kota Tual dimekarkan berdasarkan UU. No. 31 Tahun 2007 tanggal 10 Juli 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku. Dengan penjabaran wilayah administratif menurut Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Tual adalah sebagai berikut:

-Kecamatan Pulau Dullah Utara, Ibukota Kecamatan Namser, desa / dusun:
 - Dullah   - Tamedan 
 - Dullah Laut - Watran
 - Fiditan  - Ohoitel
 - Lebetawi - Ngadi
 - Ohoitahit 
  
- kecamatan Pulau Dullah Selatan, Ibukota Kecamatan Wearhir, desa / dusun / kelurahan:
 - Taar - Pulau Ut
 - Tual - Kelurahan Ketsoblak 
 - Fair - Kelurahan Lodar El
 - Mangon - Kelurahan Masrum
  
 - Kecamatan Tayando-Tam, Ibukota Kecamatan Tayando Yamtel, desa/dusun:
 - TamNgurhir  - Tayando Yamru
 - Tayando Langgiar - Tayando Yamtel
 - Tayando Ohoiel - Tam Ohoitom
  
 - Kecamatan Pulau-Pulau Kur, Ibukota Kecamatan Tubyal, desa:
 - Finualen - Tubyal
 - Hirit - Warkar
 - Kaimear - Yapas
 - Kanara - Fadol
 - Lokwirin - Sitarlor
 - Niela - Pasir Panjang
 - Rumoin - Sarmaf
 - Tiflen 


INFRASTRUKTUR DAERAH

a.    Perhubungan Laut

Kota Tual yang merupakan daerah kepulauan, keadaan ini menuntut adanya sarana transportasi laut yang memadai.

Trayek-trayek pelayaran umum yang ada di Kota Tual  Antara lain: 1) Trayek Kapal PELNI (KM Ciremai, KM Kelimutu, KM Tatamailau), 2) Trayek Kapal Perintis (KM Tanjung Tungkor, KM Lestari, KM Alken, KM Abadi Permai, KM Banda Naira, KM maloli ), 3) Trayek Feri dan 4)Trayek Pelayarn Lokal/Rakyat. Kemudian gambaran sarana perhubungan laut dan pendukungnya adalah sebagai berikut:

(1)  Dermaga Tual sebagai dermaga umum, merupakan tempat bongkar muat barang dan penumpang yang berlokasi di Tual. Dermaga ini keberadaannya berfungsi bagi perkembangan mobilitas barang dan jasa di wilayah Indonesia Timur, karena banyak disinggahi oleh kapal-kapal dari dalam negeri (Kapal PELNI), kapal kargo yang melayani pengiriman barang dengan peti kemas serta kapal – kapal dari luar negeri.  Selain berfungsi sebagai pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan pelayaran nusantara dermaga ini juga melayani pelayaran rakyat (kapal perintis) dengan rute ke pulau-pulau sekitarnya.  Pelabuhan penyeberangan dilayani oleh kapal Ferry dengan rute Tual-Dobo; Tual – Saumlaki - Tepa dengan siklus dua kali sebulan.  Dermaga ini memiliki ukuran 1454 x 8 meter dengan cause way sepanjang 286 meter.

(2)    Pelabuhan Kur yang berskala Lokal terdapat di P. Kur tepatnya di Desa Lokwirin yang dipergunakan untuk kegiatan bongkar-muat penumpang dan barang.
(3)    Dermaga Ngadi sebagai Pelabuhan khusus yang berlokasi di Desa Ngadi dengan ukuran 330 x 15 meter dengan cause way 330 meter
(4)    Pelabuhan Perikanan Nusantara dengan tipe Jetty, yang berukuran 150 x 6 meter dengan cause way : 2 (60 x 2 meter)
(5)    Dermaga penyeberangan ASDP dengan tipe khusus khusus dengan ukuran 50 x 6 meter dengan cause way sepanjang 50 meter
(6)    Pelabuhan Pangkalan TNI-AL
(7)    Pelabuhan Pertamina
(8)    Pelabuhan PPI Kelvik

b.    Perhubungan Darat

Jalan sebagai prasarana penunjang kegiatan perekonomian  adalah faktor yang juga memegang peranan penting untuk mendukung lancarnya distribusi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya. Adapun Panjang jalan darat pada kota tual adalah sepanjang 167.75 Km yang terdiri dari Jalan Nasional sepanjang 21.34 Km dan Jalan Provinsi sepanjang 8.96 Km. Umumnya kondisi jalan terutama yang berada di Pulau Dullah cukup baik adanya. Berdasarkan materi perkerasannya, kondisi jalan yang ada dapat dibagi menjadi beberapa yaitu jalan hotmix 55.2 km, jalan aspal 63.50 Km, jalan tanah 5 Km jalan setapak 63,50 km  .
Sementara itu angkutan umum yang beroperasi mempunyai 9 trayek yaitu Tual – Tamedan (7 Unit), Tual – Dullah (9 Unit), Tual – Fiditan (20 Unit), Tual – BTN (8 Unit), Tual – Ohoitel (9 Unit), Tual – Taar (4 Unit) dan trayek yang menghubungkan Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 40 trayek, 382 unit armada. Angkutan umum ini berpangkal pada 2 unit terminal yaitu terminal Lodar El dan Terminal Wara yang merupakan terminal tipe C.


c.    Perhubungan Udara


Sarana perhubungan udara terletak di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara yaitu Lapangan Udara Dumatubun dengan lama perjalanan dari kota Tual ±10 menit. Maskapai penerbangan yang membuka rute ke Lanud. Dumatubun Langgur antara lain Merpati Air, Wings Air, Ekspress Air dan Trigana Air (Pesawat jenis Foker 27) dengan frekwensi penerbangan sebanyak enam kali dalam seminggu ke Kota Ambon. Rute ke Kota-kota seperti Jakarta, Makassar, Surabaya serta ke Papua melalui Transit pada Bandara Pattimura Ambon. Jarak kota Tual sendiri ke Ibu kota Propinsi Maluku di Ambon adalah : 617,40 km atau sekitar 343 mil laut yang ditempuh selama ± 80 menit.

d.    Pos , Telekomunikasi Dan Perbankan

Akses informasi dan telekomunikasi di Kota Tual dapat dilakukan melalui satelit dengan menggunakan telepon seluler dan jaringan internet. Perusahaan-perusahaan yang menunjang telekomunikasi di Kota Tual antara lain PT. Telkom, Telkomsel, dan Indosat. Aktivitas Perbankan yang beroperasi pada wilayah ini sangat menunjang Perekonomian yang berlangsung. Lembaga Perbankan di Kota Tual meliputi : Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Maluku, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri,  Bank Danamon, serta Bank Artha Graha Tual.



POTENSI PARIWISATA, SUMBER DAYA  PULAU-PULAU KECIL, DAN EKOSISTEM PESISIR
Kota Tual sebagai Kota Kepulauan yang terdiri dari 66 buah pulau kecil, sangat berpotensi untuk dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan investasi terutama diperuntukan untuk pengembangan pariwisata bahari, budidaya laut (marie culture) serta pendidikan dan penelitian.      

Dukungan potensi ekosistem pesisir seperti terumbu karang, lamun dan mangrove di Kota Tual sebagai kawasan pesisir dengan kumpulan pulau-pulau kecil tentunya merupakan modal yang sangat besar dalam kaitannya dengan pengembangan potensi kelautan dan perikanan di wilayah ini. Jumlah luas ekosistem tersebut dapat dilihat pada Tabel luas ekosistem di Kota Tual berikut ini:
 kecamatanLuas Ekosistem (Km2)
 MangroveLamun Karang
 P. Dullah 0,4757 11,2113 35,4728
 Selatan 0,2821 9,4995 74,3461
 P. Dullah Utara - 4,6748 17,2926
 PP. Kur - 31,4096 94,5001
 PP. Tayando    
  0,7578 56,7952 221,6116

Sebagai kawasan kepulauan, obyek wisata yang potensial tersebar hampir di seluruh kecamatan. Potensi Pariwisata Kota Tual yang dapat dikembangkan terdiri dari Potensi wisata minat (selam/renang), potensi wisata rekreasi, dan potensi ekowisata serta budaya. Beberapa obyek wisata di antaranya penangkaran siput mutiara di Pulau Ubur, wisata pantai Difur, wisata Pantai Nam Indah, wisata Pulau Adranan, wisata pantai Pulau Burung,  wisata budaya Desa Dullah, wisata Pulau Duroa, wisata Goa Tengkorak Kepala Tujuh, wisata Desa Nelayan Pulau Fair, wisata Kawasan Konservasi Laut Teluk Un serta Taman Laut Barak New.

- Pertanian
Sektor pertanian dan perkebunan dalam dokumen rencana pembangunan jangka menengah Kota Tual tahun 2009-2013 digambarkan sebagai salah satu prioritas yang memberdayakan ekonomi rakyat. Lahan Pertanian dan perkebunan pada Kota tual adalah seluas 24.580 Hektar yang digunakan untuk jenis tanaman pangan dan hortikultura. Jenis tanaman pangan dan hortikultura yang ada antara lain ubi kayu, ubi jalar, padi ladang, jagung, kacang tanah, kacang hijau, sayuran (sawi, kangkung, bayam, buncis), bawang merah, lombok, ketimun, terong dan kacang-kacangan.
Lahan perkebunan dimanfaatkan untuk tanaman kelapa, dengan luas perkebunan mencapai 15.775 ha dan juga  rempah-rempah, seperti  cengkeh, pala dan komiditi perkebunan lainnya seprti jambu mete dan kopi.  Untuk tanaman buah, antara lain: jeruk, mangga, pepaya pisang, jambu, nangka, nanas, sukun dan alpukat, pemanfaatan lahannya adalah seluas 756 ha. Usaha peternakan terdiri dari ternak besar (sapi, kambing, babi) dan ternak kecil (itik, ayam buras dan ayam ras).

1 komentar:

  1. Met pagi pak KATON EVAV.boleh tanya di TUAL apakah ada Nelayan Teripang?.boleh bantu kira2 di desa apa? tlg info di.liyuindo2013@gmail.com atau bisa hp wa GUYU 0821 2271 7760 ATAU hp wa Lina Lyn 0878 7732 8600..Boleh info nomor HPmu.saya sangat berharap anda bisa membantu..terima kasih atas kerjasamanya..mkasih

    BalasHapus